03 Februari, 2008

Kemana Minta Nasihat Cinta ?

Bisa saja, karena ortu punya banyak pengalaman. Tapi, kenapa tak coba bertanya pada sahabat saja? Menurut studi, sohib biasanya punya prediksi lebih tepat tentang hubungan cinta Anda, ketimbang ortu atau Anda sendiri, lho!

Ini bukan mengagung-agungkan persahabatan. Bukan pula terilhami cerita komedi Friends yang menarik itu. Melainkan, benar-benar datang dari hasil sebuah studi di University of Lethbridge di Alberta, Kanada.

"Seorang sahabat [bisa juga teman akrab satu kost-an atau roommate], ternyata punya prediksi lebih akurat tentang hubungan cinta temannya," kata Tara MacDonald, Ph.D., salah seorang peneliti.
Kelihatannya, justru orang luar-lah yang bisa melihat aspek positif dan negatif suatu hubungan asmara. Itu membuat mereka bisa memprediksi apakah hubungan itu akan terus berjalan atau putus di tengah jalan.
Menurut MacDonald, mungkin karena love is blind, maka pasangan yang sedang jatuh cinta, umumnya terlalu optimis dengan kekasihnya. Itulah kenapa mereka cenderung membuat prediksi optimistik, yang sama sekali nggak benar!
Begitu pula dengan orangtua dari kedua pasangan yang fall in love. Boleh dibilang, mereka tak begitu pandai memprediksi apa yang akan terjadi pada hubungan asmara anak-anaknya di kemudian hari.
So, kalau ingin tahu "prospek" hubungan dengan si dia, nggak ada salahnya bertanya pada sobat Anda. Tak hanya itu, mereka juga bisa merangkap jadi advisor cinta yang baik buat Anda, lho.

Kiat Saling Memahami
Bisa jadi alasan itu benar. Tapi, coba perhatikan baik-baik, mungkin Anda berdua tak saling memahami.

Masalahnya: Anda sendiri
"Dia bukan masalahnya, sayalah masalahnya". Semakin cepat Anda rela menerima kalimat ini, semakin cepat pula miskomunikasi terselesaikan. Pengalaman membuktikan, ketika wanita mengatakan ABC, maka pria bisa saja mendengarnya sebagai XYZ. Lalu pria menjawabnya dengan QRS.

Tentu saja wanita jadi bingung dan marah, karena QRS adalah jawaban yang sama sekali nggak nyambung. Kalau ini berulang-ulang, mungkin kemarahan akan menjadi duri dalam hati. Sebaliknya, pria juga jadi marah karena merasa telah berusaha memberi jawaban yang benar.

Karena itu, dengarkan
Dengarkan apa yang sedang dikatakan pasangan, agar tak selalu terjadi kebuntuan seperti itu. Persiapkan diri Anda untuk jadi pendengar yang baik. Mendengarkan bukan cuma menguntungkan dalam berhubungan asmara, tapi juga dalam setiap aspek kehidupan.
Kalau perlu, catat dalam hati, "Jangan sampai tak mendengarkan kata orang" saat berdiskusi. Pahami bahwa "mengerti" tak sama dengan "menyetujui". Kalau Anda mendengarkan, pasangan Anda akan lebih mudah diajak kompromi karena merasa telah diperhatikan.

Lihat ekspresi
Mimik muka adalah ekspresi keadaan hati [emosi]. Oleh sebab itu, tujukan pandangan pada wajah pasangan setiap kali berdiskusi. Dengan begitu, Anda bisa tahu, gimana sebenarnya perasaanya. Bagi wanita, perasaan biasanya lebih penting ketimbang isi pembicaraan meski mereka sering tak mau mengakuinya.

Jauhi kritik
Kalau memang Anda perlu 'menghakimi', lakukan dengan diplomatis. Ada banyak cara menyampaikan kritik membangun dan positif. Jangan sampai melukai hatinya, dan membuat jalan semakin buntu. Ingat, manusia terlalu banyak membuat dinding, bukan jembatan.

Diam berarti emas
Orang sering salah terima tentang suatu hubungan. Mereka pikir harus selalu menjawab setiap pertanyaan. Padahal, dengan 'hanya' menyediakan kuping untuk mendengar, Anda sudah cukup punya jalan menuju hatinya. Lebih baik, tanggapi ocehannya dengan senyum simpatik dan pelukan hangat.

Kalaupun sampai timbul masalah, maka selesaikan satu persatu. Jangan karena ingin cepat beres, maka Anda berusaha menyelesaikan segala sesuatu secara bersamaan. Bisa-bisa Anda jadi pusing dan masalah tambah runyam, lho.

Gimana?
Nggak terlalu sulit kan?

Tidak ada komentar: