23 Februari, 2008

halaman 4

Aku bagai bintang tak bercahaya
Orang takkan bisa melihat keindahanku
Bukan..
Bukan karena awan mendung yang menutupiku
Tapi..
Aku hanya tak ingin orang terlalu memperhatikanku
Agar aku bisa menyendiri
Dan merenungi jalan yang telah kutempuh
Dan kekhilafan yang kulakukan
Seraya ku berbisik dalam hati
Tuhan, tolong berikan aku cahaya
Yang lebih indah dari sebelumnya
Agar aku menjadi orang yang lebih baik
Dan dapat memberi sinaran
Dan kebahagiaan untuk orang lain



Dengan setetes embun pagi
Kumulai hariku dengan penuh harapan
Semoga hari ini cinta kan menyapaku
Tetapi ternyata cinta itu membakarku
Seperti sengatan matahari siang yang menusuk kulit
Dan tanpa sadar telah melukaiku
Tapi kucoba hilangkan luka itu dengan kehangatan senja
Walau luka masih terasa
Kututup hari ini dengan malam yang indah
Dan penuh harapan
Semoga esok hari cinta kan kembali menyapaku



191088

Sembilan belas tahun yang lalu
Ibu berjuang antara hidup dan mati
Agar aku dapat menatap dunia
Dan menikmati indahnya hidup
Sembilan belas tahun yang lalu
Aku terlahir didampingi kebahagiaan
Dan sebuah harapan orang tuaku
Kini sembilan belas tahun sudah
Aku menikmati hitam putih hidup ini
Menikmati kasih orang tuaku
Tuhan..
Terima kasih untuk hidup yang berwarna
Dan orang tua yang terbaik



Kisahku

Kupikir..
Kisahku akan berakhir
Di ujung tombak sang malaikat maut
Tapi ternyata..
Kisahku hanya berakhir
Di antara bayang-bayang masa lalu



I love you..

Like a flower loves spring
I love you..
Like a bird loves freedom
But I hate you..
Because i love you



Berkacalah di depan cermin
Kau pikir siapa dirimu?
Kau perlakukanku begitu keji
Sehina itukah aku?
Dan jika aku boleh memilih
Aku akan memilih
Untuk tidak mencintaimu
Atau mungkin..
Aku malah memilih
Untuk tidak mengenalmu sama sekali

Tidak ada komentar: