23 Februari, 2008

halaman 9

Jika musim berganti
Akankah matahari merubah arah terbitnya
Jika itu aku
Aku takkan berubah

Jika musim berganti
Akankah rembulan berhenti menyinari
Jika itu aku
Aku akan terus menyinarimu
Hingga cahayaku meredup dan padam



Cinta tak pernah abadi
Seperti burung yang akan selalu terbang
Mencari tempat tertinggi
Untuk membuat sarang senyaman mungkin untuknya
Akankah cinta seperti air
Yang selalu mencari kerendahan
Kerendahan hati, kerendahan sudi
Yang akan selalu mengendapkan pasir yang ternyata emas



Di antara cinta dan benci
Itulah yang saat ini menyelimuti hati
Antara rindu dan dendam
Entah mana yang akan padam



Seseorang yang Mencintaimu

Cobalah kau pejamkan matamu
Kau akan dapat melihatku
Siapakah aku yang kau lihat dari kegelapan itu
Tapi semua tak seperti bayanganmu
Tapi aku telah meninggalkan pesan
Di kegelapan itu
Suatu saat kau akan tahu
Apa isi pesan itu
Siapa pun aku
Kau tak perlu tahu
Aku hanyalah sesosok peri kecil
Yang selalu setia di sisimu
Dan mencintaimu dengan kebisuan



Bintang

Malam gelap
Hanya kau yang terangi
Kelap kelip menerjang angin malam
Cahayamu selalu temani mimpiku
Malammu penuh bintang
Hatiku dalam terang
Sang bintang tersenyum
Saat puing kecil terlontar dari daun jendela
Gembira terasa saat
Sang bintang tergoda senyum


Menusuk Jiwa

Hampa..
Kosong..
Galau..
Sepi..
Dan sendiri..
Itu teriakan batinku
Jauh darimu bagai terdampar di gurun gersang
Cinta tulusku harap kan kau balas
Ku akan selalu melihatmu dari sini
Dari kejauhan dan dari kegelapan



Ini bukan tentang cinta
Ini bukan tentang rasa
Ini bukan tentang persahabatan
Ini hanyalah tentang kau dan aku

Tidak ada komentar: