23 Februari, 2008

halaman 8

Tuhan pun tersenyum
Saat menciptakanmu
Mungkinkah Tuhan juga akan tersenyum
Untuk menyatukan kita?



Cinta tak selalu harus ada di depan atau di samping
Terkadang cinta menuntut kita ada di belakang
Berusaha mendorong, mengayomi tanpa terlihat
Karena hakekat cinta sejati adalah
Memberi tanpa harus menerima
Cinta tak harus selalu dekat dengan mata
Terkadang menjadi jauh lebih bermakna daripada dekat
Kebisuan juga bukan akhir dari sebuah cinta
Karena cinta bukan sesuatu yang terucap
Kemarahan juga bukan awal dari sebuah kebencian
Egolah yang menyebabkan percikan api cinta sesaat itu
Karena cinta terkadang juga ingin memiliki
Tuhan..andai ia tahu..



Semalam kucoba tuk merangkai kata
Tapi aku tak bisa
Pagi datang, aku membayangkanmu
Tapi itu hanya buaian pagi
Siang ini aku bertemu denganmu
Tapi aku tak mampu memandangmu
Sore hari membuat kita harus berpisah
Tapi rasanya berat melepasmu
Dan malam kembali datang
Tapi aku masih tak tahu harus berbuat apa



Aku terdampar disini
Di lembah yang bernama “cinta”
Sunyi sepi di antara semak
Antara ingin hidup atau mati saja
Aku ingin terbang
Tapi sayapku patah
Aku ingin berlari
Tapi kakiku pincang
Aku ingin teriak
Tapi untuk apa?
Untuk menunjukkan kesombonganku?
Atau aku harus menunggu
Seseorang yang telah kau janjikan
Untuk melengkapi hidupku yang makin rapuh
Kebodohan dan Duka



Aku berjalan bersama kebodohan
Dia terus bercerita sepanjang jalan
Namun tidak ada pelajaran berarti darinya
Meski begitu banyak yang dia katakan



Aku berjalan bersama duka
Tak ada tutur sepatah kata
Tetapi ada hal-hal yang kupelajari dari situ
Tatkala duka berjalan bersamaku


Sahabat (2)

Adakah kau sadar akan sesuatu
Sesuatu yang membuat harimu tiada jemu
Sesuatu yang selalu hadir untukmu
Ketika kau memerlukan sandaran tuk mengadu
Tidakkah dirimu menyadari akan penting hadirnya sesuatu itu
Mereka akan melakukan segala apapun itu
Agar kau dapat terus tersenyum tersipu
Agar kau tak merasakan pilu
Mereka selalu menjadi penyeka tangismu
Mereka selalu menjadi malaikat kecil yang menjagamu
Tapi apakah kau akan mengingat pengorbanan mereka
Yang selalu tulus melengkapi kisah hidupmu
Adakah suatu hari nanti kau akan mengingat kisah indah itu
Kau akan menyadari betapa indahnya kisah itu
Ketika mereka telah hilang dari hari-harimu



Selamat Jalan Cinta

Tersentak hatiku
Hampa terasa sanubariku
Seakan terhenti jalannya waktu
Terdiam terhanyut ketika kudengar kabar tentangmu
Terhenyak terpaku tak kuasa menerima kenyataan
Hati meronta tak percaya kau tinggalkanku
Kuharap ini hanya mimpi semu

Untaian bunga terhampar terjajar di kediamanmu
Terlihat sosok kaku, pucat lemas ketika kuhampiri pembaringanmu
Walau pedih terasa, aku rela melepasmu
Selamat jalan cinta, semoga kau temukan kedamaian di sana

Tidak ada komentar: