Tak akan ada habisnya untuk mengurai
makna apa itu "cinta".
Apalagi bila Anda urai tentang keagungannya.
Tapi benarkah cinta itu 'agung'?
Berapa kali anda merasa jatuh cinta pada
seseorang?
berapa banyak lawan jenis yg pernah mengisi hati anda?
benarkah semua yg terjadi itu anda menyebutnya 'cinta'?
Lalu dimanakah keagungannya bila ternyata
Anda bisa jatuh cinta pada 'beberapa' orang?
sedang bila Anda mengagungkan cinta,
maka hanya akan ada satu saat dan satu
orang hingga yg membuat anda mengerti
apa itu (keagungan) cinta.
Sekian lama saya berjalan dalam hidup,
mencoba mengerti makna hidup, mencoba
mengerti makna cinta, tapi selalu saja
kenyataan hidup mengeraskan suara di
dada bahwa cinta sejati tak pernah ada,
bahwa keagungan cinta itu hanya isapan
jempol belaka, sebab hanya kepentingan
dan hasrat seseorang lah yg lebih dominan
dari perwujudan cinta,
Sekian jauh aku merenung dan sekian
parah aku menyelami, masih saja tak aku
temukan adanya cinta sejati dan cinta yg
agung, orang-2 yg aku temui sama saja,
menganggap cinta hanyalah sarana,
hanyalah alat, entah untuk memuaskan diri
sendiri atau pasangannya, cinta selalu saja
termanipulasi oleh ego dan gengsi.
Aku sendiri tak habis mengerti, seperti
apakah bentuk cinta yg aku harapkan untuk
aku miliki? aku juga sangsi tentang adakah
seseorang yg bisa tahu tentang bagaimana
cinta itu seharusnya di expresikan?
cukupkah dgn tali perkawinan? cukupkah
dgn kesetiaan?
Lalu adakah yg lebih prinsip dari makna
cinta selain dua hal tersebut di atas?
Hingga suatu hari aku mengenalnya, suatu
hari aku menjalin hubungan dgn dia,
sejujurnya aku tak tahu pasti sejauh
dan 'segila' apa gadisku itu mencintai aku,
aku nyaris tak memperdulikannya, dia baik,
manis, menggemaskan, romantis, hangat
dan berikrar sumpah setia.
sejujurnya aku bahagia dgn hal itu,
tapi ada sesuatu yg lebih membuat aku berdebar,
aku merasakan getaran yg aneh,
aku merasakan rasa nyaman tiada tara saat aku
bersamanya, aku merasakan bahwa aku
telah 'utuh' menjadi miliknya, aku rela
melakukan apa saja demi untuk
kebahagiaannya, aku tak tahu manakala aku
sudah seperti orang buta, bukan berarti aku
tergila-gila dan hilang pikiran rasionalku,
bukan pula berarti aku telah kehilangan
kontrol emosi dan kepribadianku, diatas
segalanya, aku tetap menjadi diriku, hanya
dgn cintanya aku menjadi mengerti akan
makna hidup, dan untuk apa aku meski lahir
di bumi ini?
dia lah gadis yg telah menyadarkan aku,
bahwa cinta itu memang ada,
bahwa cinta itu ada yg sejati,
bahwa cinta itu sesuatu yg agung,
yg jauh dari manipulasi dan rekayasa kepentingan
pribadi.
Kembali kepada diriku, aku harap belum
terlambat untuk memperbaiki dan
membangun diri, aku harap tuhan sudi
membuka pintu taubah-Nya.
Aku pernah merasa sbg orang yg
telah 'melecehkan' makna cinta, sudah
sepantasnyalah aku aku menyadari
kekerdilan jiwa ini.
Cinta, bukanlah diukur dari sebanyak apa yg
kita dapat, tapi sebanyak apa yg sanggup
kita berikan, cinta bukanlah dilihat
dari 'segila' apa dia mencintai anda, tapi
serela apa Anda sanggup berkorban untuk
orang yg anda cintai.
Kesetiaan bukanlah dilihat dari senekad apa
dia untuk tetap bersama anda, tapi sejauh
mana anda bersedia untuk menjadi 'teman'
suka dukanya?
Entahlah, apakah cinta itu telah terurai oleh
tulisanku ini, tentunya naif sekali kalo aku
sampai beranggapan seperti itu, hanya aku
tahu, cinta itu hanya bisa aku rasakan dgn
kebersihan jiwa dan hati, dgn kontrol emosi.
satu yg pasti, aku akan tetap memegang
cinta yg telah aku temukan ini hingga ajal
tiba, tak peduli apa yg akan terjadi dgn
gadisku, karena dia lah orang yg telah
membuka mata hati dan jiwa, dan
menyadarkan aku akan makna hidup.
Hanya dgn cinta lah anda bisa mengerti
makna hidup ini!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar