Sikap perfeksionis atau sikap yang menuntut kesempurnaan dalam segala hal, memang bisa dikatakan salah satu kunci kesuksesan. Tetapi, di balik sukses tersebut ada 'harga' yang harus dibayar.
Menurut Linda Peterman, konselor kesehatan mental asal Florida, Amerika Serikat, orang yang perfeksionis memiliki kecenderungan cepat merasa lelah, stres dan seringkali bermasalah dalam hal hubungan personal. Hal ini dialaminya terus menerus dan bisa depresi saat targetnya tidak tercapai dan proses untuk mendapatkannya tidak berjalan dengan sempurna.
Berikut adalah beberapa karakteristik umum seorang perfeksionis yang akan menimbulkan masalah, seperti dikutip dari Shine :
1. Semua hal dinilai atas hitam atau putih dan benar atau salah.
2. Target yang tidak realistis
3. Harapan (untuk diri sendiri dan orang lain) tidak beralasan atau tidak realistis
4. Bersikap selalu khawatir dan cenderung berlebihan
5. Fokus pada hal-hal negatif orang lain
6. Berpikir absolut, selalu mengeluarkan perintah dan tidak bisa didebat
7. Percaya prestasi dan pencapaian bisa mengukur seseorang
8. Tidak sabar
9. Mudah stres
10. Selalu berpikir "cara saya adalah yang terbaik"
Jika Anda merasakan karaketeristik tersebut, ada solusi yang diberikan oleh Linda untuk setidaknya mengurangi sikap perfeksionis yang bisa merugikan diri sendiri dan orang di sekitar Anda.
Berikut sepuluh solusinya :
1. Cari hal-hal positif dari situasi tertentu atau seseorang di sekitar, terutama yang telah Anda berikan penilaian buruk.
2. Buatlah target realistis
3. Buatlah pengharapan yang lebih beralasan
4. Maafkan diri Anda dan orang lain atas kesalahanan yang telah dibuat
5. Fokuslah pada hal positif
6. Jangan selalu berpikir keadaan terburuk
7. Cobalah lebih fleksibel dalam menghadapi masalah. Buatlah kemungkinan adanya "area abu-abu" tidak sekedar hitam dan putih.
8. Sediakan waktu untuk bersenang-senang
9. Biarkanlah kesalahan kecil berlalu
10. Mencoba lebih sabar